Rabu, 21 Maret 2018

PO BALANTAS



KEPUTUSAN
KONFERENSI BESAR XIX
GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2014
Nomor :   IV/KONBES-XIX/X/2014

PENGESAHAN PERATURAN ORGANISASI GERAKAN PEMUDA ANSOR
TENTANG
SATUAN KHUSUS BARISAN ANSOR SERBAGUNA LALU LINTAS
(BALANTAS)

Bismillahirrohmanirrohiim

Menimbang
a.
Bahwa Gerakan Pemuda Ansor merupakan perangkat organisasi Nahdlatul Ulama (NU) yang mengemban mandate melaksanakan pemberdayaan, penguatan sumber daya dan ketrampilan di kalangan pemuda untuk menjamin keberlanjutan organisasi NU dan keberlangsungan paham ahhlussunnah wal jama’ah dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa Indonesia.

b.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam huruf a, maka Banser sebagai tenaga inti GP Ansor yang berfungsi sebagai penggerak, pengemban dan pengaman program-program social kemasyarakatan GP Ansor, dituntut memiliki disiplin dan dedikasi yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh,  penuh daya juang dan religious, maka diperlukan satuan khusus yang bertugas  mengatur kelalu-lintasan dan transportasi di internal BANSER.

c.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dalam huruf a dan b, maka konferensi Besar GP Ansor perlu membuat keputusan tentang Satuan Khusus BALANTAS.
Mengingat
a.
Peraturan Dasar Gerakan Pemuda Ansor

b.
Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor

c.
Keputusan Kongres XIV GP Ansor Tahun 2011

d.
PO GP Ansor Nomor: 18/KONBES-XVIII/VI/2012/ Tentang Barisan Ansor Serba Guna.
Memperhatikan
a.
Usulan Rancangan PO GP Ansor tentang Satuan Khusus Banser Lalu Lintas (BALANTAS)  dari SC Panitia KONBES.

b.
Rekomendasi Sidang Komisi Kebanseran I Konferensi Besar XIX GP Ansor Tahun 2014 yang membahas Rancangan PO GP Ansor tentang Satuan Khusus BALANTAS.

c.
Kesepakatan yang diputuskan  dalam Sidang Pleno IV (empat)  Konbes XIX GP Ansor Tahun 2014 Tanggal 12 Oktober 2014.




MEMUTUSKAN

Menetapkan
1.
Mengesahkan PO GP Ansor Tentang Satuan Khusus BALANTAS, sebagaimana terlampir.

2.
Mengamanatkan kepada PP GP Ansor untuk menggandakan PO dimaksud untuk kemudian disosialisasikan kepada seluruh jajaran GP Ansor bersama BANSER serta pihak-pihak yang dipandang perlu.

3.
PO ini ditetapkan sebagai pedoman bagi seluruh jajaran BANSER yang memuat prosedur pembentukan, fungsi, tugas dan kewenangan Satuan Khusus BALANTAS.

4.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana perlunya.





Ditetapkan di : Purwakarta


Tanggal : 12 Oktober 2014

KONFERENSI BESAR XIX
GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2014
Pimpinan Sidang Pleno ke IV
Ketua,
Sekretaris
ttd,
ttd,





H. ALFA ISNAENI





NURIL HUDA, SHI














PERATURAN ORGANISASI
GERAKAN PEMUDA ANSOR
TENTANG
BARISAN ANSOR SERBA GUNA LALU LINTAS
 (BALANTAS)

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
1.         Yang dimaksud dengan Barisan Ansor Serbaguna Lalu lintas, selanjutnya disingkat (BALANTAS) dalam peraturan organisasi ini adalah kader Gerakan Pemuda Ansor dan Banser sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman program-program social kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor. Kader dimaksud adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang memiliki kualifikasi : Disiplin dan dedikasi yang tinggi, kemampuan dan kecakapan dalam penanganan lalu lintas, ketahanan fisik dan mental yang tangguh dan dapat mewujudkan kepedulian social  bagi semua lapisan masyarakat, terhadap peristiwa lalu lintas dan transportasi jalan dan dampaknya serta mengutamakan pengurangan risiko kecelakaan lalu lintas, sehingga tercapai masyarakat tertib berlalu lintas, lancar, aman dan nyaman.
2.         LandasanHukum :
a.       UUD 1945 Pasal 27 (Bela Negara)
b.      UU No 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republik Indonesia
c.       UU No 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Transportasi.
d.      PO AnsorKonbes XVIII Tahun 2012 Nomor : 17/KONBES-XVIII/VI/2012 Tentang PO BANSER

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2
1.         Balantas dimaksudkan untuk memperlancar keberhasilan pelaksanaan suatu kegiatan dengan cara mengatur lalu lintas dan transportasi menuju lokasi kegiatan.
2.         Tujuan Balantas adalah demi terciptanya suasana kegiatan yang tertib, lancar dan aman.

BAB III
FUNGSI, TUGAS, KEWAJIBAN DAN HAK

Pasal 3
Fungsi BALANTAS merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor dan Banser sebagai wadah untuk melakukan aksi-aksi social kemanusiaan bidang lalu lintas dan transportasi jalan.

Pasal 4
Tugas BALANTAS meliputi;
a.                   Merencanakan, mempersiapkan dan mengamalkan cita-cita perjuangan Gerakan Pemuda Ansor serta menyelamatkan dan mengembangkan hasil-hasil perjuangan yang telah di capai.
b.                  Melaksanakan program sosial kemanusiaan dalam kerangka pengaturan lalulintas dan transportasi jalan serta penanganan gangguan lalulintas.
c.                   Menciptakan sumber daya manusia yang peduli terhadap ketertiban lalu lintas, keselamatan dan transportasi jalan.
Pasal 5
Kewajiban BALANTAS, meliputi;
a.       Melakukan kegiatan pembinaan dan pelatihan tertib berlalulintas dan transportasi jalan.
b.      Mentaati peraturan dan prosedur tertib berlalulintas dan transportasi jalan
c.       Mempunyai bekal pengetahuan dan ketrampilan berlalulintas dan transportasi jalan.
d.      Meningkatkan kapasitas dan kemampuan.
e.      Menyediakan waktu untuk melaksanakan tugas sosial.
Pasal 6
Hak BALANTAS meliputi;
a.                   Mendapat pengetahuan dan pelatihan tentang tertib berlalulintas dan transportasi jalan.
b.                  Mengundurkan diri sebagai anggota kesatuan BALANTAS.
c.                   Hak sesuai dengan ketentuan PO GP Ansor tentang  Banser
BAB IV
KEGIATAN

Pasal 3
1.         Kegiatan BALANTAS adalah kegiatan merencanakan, mempersiapkan, mengkoordinasikan  dan melaksanakan tugas-tugas ke-lalulintas-an dan transportasi jalan sebagai bagian dari upaya memperlancar sebuah acara, baik yang resmi maupun tidak resmi, yang diselenggarakan GP Ansor dan atau Banser, dalam bingkai pengurangan resiko kecelakaan lalulintas.
2.         Berpartisipasi dan membantu merencanakan, mempersiapkan, mengkordinir dan melaksanakan tugas-tugas ke-lalulintas-an, dan transportasi jalan, dari kegiatan yang diselenggarakan keluarga besar NU, banom, lembaga dan lajnahnya, apabila dibutuhkan.


BAB V
SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 4
1.         Persyaratan Umum;
a.       Setia kepada Bangsa dan NKRI
b.      Sanggup berkhidmat pada GP Ansor, BANSER dan NU
c.       Berahklaqul karimah
d.      Memahami dan mengamalkan idiologi Ahhlissunnah Wal Jamaah Annahdliyah
e.      Memiliki disiplin, etos kerja dan tangggung jawab kepada tugas
f.        Telah menjadi anggota BANSER dan bersertifikat.
g.       Berusia maksimal 30 tahun, berpendidikan minimal SLTA dan tinggi badan minimal 160 cm
h.      Memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).
2.         Persratan Khusus;
a.       Berpenampilan menarik dan berbusana yang ditentukan.
b.      Pandai membawa diri, rendah hati dan tidak rendah diri.
c.       Sederhana dan sopan serta hormat kepada setiap orang.
d.      Telah mengikuti Diklat Khusus Kelalulintasan yang dinyatakan lulus dengan bersertifikat
e.      Memiliki pengetahuan pengalaman yang luas tentang kelalulintasan dan transportasi.
f.        Bermental kuat dan berkepribadian yang tangguh.
g.       Trampil dan cekatan menguasai situasi.
h.      Mampu mengambil keputusan dengan cepat dan cermat.
i.        Peka terhadap permasalahan yang terjadi.
j.        Mampu memahami perasaan pengguna jalan dan tidak mudah tersinggung.

BAB VI
STRUKTUR

Pasal 5
1.         Di tingkat nasional dan propinsi disebut dengan Satuan Khusus BALANTAS yang dipimpin oleh seorang Kepala Satuan Khusus dan seorang Wakil Kepala Satuan Khusus dan beberapa anggota Satuan Khusus Balantas.

2.         Di tingkat kabupaten/kota disebut Unit Khusus Balantas yang dipimpin oleh seorang Kepala Unit dan Seorang Wakil Kepala Unit Khusus serta beberapa anggota Balantas.

3.        Struktur Satuan dan Unit Khusus Balantas adalah sebagaimana terlampir.

BAB VII
TANGGUNG JAWAB DAN LAPORAN

Pasal 6
1.         Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada Kepala Satuan BANSER, sesuai tingkatannya ( Kepala Satkornas, Kepala SatkorwilL dan Kepala Satkorcab)
2.         Wakil Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada Kepala Satuan/Unit BALANTAS, sesuai tingkatannya.
3.         Anggota Satuan/Unit Khusus BALANTAS bertanggungjawab kepada Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS, baik secara langsung maupun melalui Wakil Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS.

Pasal 7
1.    BALANTAS diwajibkan melaporkan situasi dan Kondisi pelaksanaan kegiatan GP Ansor atau BANSER kepada Kepala Satuan BANSER (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) dan atau Pimpinan GP Ansor (PP/PW/PC) di tingkatannya.
2.    Laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, dalam bentuk lisan dan tertulis.
a.       Laporan bentuk lisan adalah laporan anggota Banser Protokoler selama proses kegiatan, yang bersifat dinamis atau sewaktu waktu yang diminta oleh Wakil Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS, Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS dan Kepala Kesatuan BANSER (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab), dan atau Ketua Umum/ Ketua (PP/PW/PC) GP Ansor sesuai tingkatannya.
b.      Laporan tertulis sebelum kegiatan adalah berbentuk perencanaan kegiatan, yang akan dijadikan dasar pelaksanaan kegiatan.
c.       Laporan tertulis setelah kegiatan dibuat selengkapnya dengan melampirkan bukti-bukti dan foto-foto kegiatan yang formatnya diatur lebih lanjut oleh Kepala Satuan Kordinasi (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) Banser sesuai tingkatannya.

BAB VIII
PENGANGKATAN

Pasal 8
Kepala, Wakil Kepala dan anggota Satuan/Unit Khusus BALANTAS diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Satuan Kordinasi BANSER (Satkornas/Satkorwil dan Satkorcab), sesuai tingkatannya.

BAB IX
LOGO DAN SERAGAM

Pasal 9
Logo dan Seragam BALANTAS adalah sebagaimana terlampir








 
BAB X
SISTEM KOORDINASI

Pasal 10
Satuan/Unit Khusus BALANTAS dibawah komando Kepala Satuan Kordinasi BANSER di tingkatan masing-masing (Satkornas, Satkorwil dan Satkorcab).
Pasal 11
Karena kewenangannya, Ketua Umum/Ketua (PP/PW/PC) GP Ansor dapat melakukan instruksi kepada Kepala Satuan/Unit Khusus BALANTAS, di tingkatan masing-masing, melalui Kepala Satuan Kordinasi BANSER (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) di tingkatan masing-masing.
Pasal 12
Satuan/Unit Khusus BALANTAS diwajibkan melakukan kordinasi kepada Kepala Satuan Kordinasi BANSER (Satkornas/Satkorwil/Satkorcab) sesuai tingkatannya, dan selanjutnya untuk dikordinasikan dengan Ketua Umum/Ketua GP Ansor (PP/PW/PC), sesuai dengan tingkatannya.

BAB X
PENDIDIKAN

Pasal 13
1.    Pendidikan untuk menjadi anggota Satuan/ unit Khusus BALANTAS adalah Pendidikan dan Pelatihan Khusus (DIKLATSUS) BALANTAS.
2.    Materi Diklatsus BALANTAS meliputi:
a.         Ke-Nu-an dan Aswaja Annahdliyah
b.         Ke-Ansor-an dan Ke-banser-an
c.          Kepemimpinan dan psikologi massa
d.         UU  Lalu Lintas dan Transportasi Jalan
e.         PO tentang Banser Infokom
f.          Pelatihan Senam Lalu Lintas
g.         Pelatihan Pengaturan konvoi kendaraan (pelatihan tentang pengawalan di jalan raya).
h.         Pelatihan penanganan kecelakaan lalu lintas
i.           Pelatihan stir tingkat dasar, madya dan mahir.
 i.      Praktek Lapangan.

BAB XI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 14
1.    Pedoman teknis pelaksanaan keputusan ini diatur dalam Modul Pelatihan BALANTAS yang  merupakan bagian tak terpisahkan dari POGP Ansor tentang BALANTAS.
2.    Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di    :              Purwakarta
Tanggal                :              12 Oktober 2014



KONFERENSI BESAR XIX
GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2014
PIMPINAN KOMISI KEBANSERAN I

                                KETUA                                                                                                  SEKRETARIS




                RAHMAH HIDAYAT PULUNGAN                                                                NURIL HUDA SHI



                                                                                                  






Lampiran 1; Struktur Satuan Khusus Balantas
A.      Struktur Satuan Khusus Balantas di tingkat Pusat.
 KetuaUmum PP GP ANSOR








 
        Kepala SATKORNAS                                                                               








 


KepalaSatuanKhusus BALANTAS








 
    WakilKepalaSatuanKhusus BALANTAS


 


          ANGOTA-ANGGOTA

 Devisi Patroli Jalan Raya          Devisi Pengamanan dan Pengawalan            Devisi Pendidikan dan Pelatihan                                          









B.      Struktur Satuan Khusus BALANTAS tingkat propinsi;

Ketua PW GP ANSOR








 


        Kepala SATKORWIL                                                                








 


KepalaSatuanKhusus BALANTAS








 
WakilKepalaSatuanKhusus BALANTAS


 


                                                                                ANGGOTA- ANGGOTA

  Devisi Patroli Jalan Raya        Devisi Pengamanan dan Pengawalan               DevisiPendidikandanPelatihan          

C.     Struktur Unit Khusus Balantas di Tingkat Kabupaten/Kota;



Ketua PC GP ANSOR








 


        Kepala SATKORCAB                                                                               








 


  KepalaUnit Khusus BALANTAS








 


    WakilKepalaUnitKhusus BALANTAS


 


                                                                                          ANGGOTA ANGGOTA

   Kelompok Patroli Jalan Raya        Kelompok Pengamanan dan Pengawalan           Kelompok Diklat          


Lampiran 2; Logo dan Seragam Balantas;

A.      Logo Balantas















A.      Pakaian Dinas BALANTAS adalah sebagai berikut:

1.         Terbuat dari bahan katun jenis drill SC088 dengan warna hijau Brimob.
2.         Bentuk akaian model TNl lengan panjang.
3.         Di bahumenggunakan plat pendek
4.         Baju memakai dua saku (kanandankiri), pakaitutup
5.         Menggunakan baret/topilapangan.
6.         Di dada kanan dipasang nama yang bersangkutan, ditulis pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah dengan list/ bingkai warna hitam.
7.         Di dada sebelah kiri dipasang tulisan BANSER, ditulis pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah dengan list/ bingkai warna hitam.
8.         Di lengan sebelah kanan dipasang bedge Banser, dan diatasnya tanda kesatuan (Satkornas,
9.         Satkorwil, Satkorcab, Satkoryon, Satkorkel).
10.     Di lengan sebelah kanan dipasang kode wilayah.
11.     Topi lapangan warna biru dengan logo BALANTAS di depan, ditulis dengan bordir nama yang bersangkutan di samping kanan warna putih, ditulis dengan bordir tingkat satuan koordinasi di samping kiri warna putih.
12.     Rompi warna hijau menyala dengan wariasi lis warna perak fosfor, empat saku tertutup di depan, di dada sebelah kiri ditempel logo BALANTAS.
13.     Peluit dan tali kur warna putih di lengan sebelah kiri .
14.     Deker tangan warna biru variasi garis-garis putih


B.      Bentuk dan warna rompi BALANTAS adalah sebagai berikut:

CONTOH GAMBAR ROMPI















Catatan : Topi warna biru (sesuai PO)

Contoh Seragam Lengkap BALANTAS: